0
0
Bayangkan manusia memiliki kekuatan super tanpa perlu latihan berat. Itulah konsep baju exoskeleton, kerangka robot yang dipakai di luar tubuh untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan manusia.
Exoskeleton awalnya dikembangkan untuk militer, agar tentara bisa membawa beban berat tanpa cepat lelah. Namun, kini teknologi ini merambah ke dunia medis dan industri.
Di rumah sakit, pasien lumpuh bisa kembali berjalan dengan bantuan exoskeleton. Di pabrik, pekerja bisa mengangkat barang berat dengan lebih mudah tanpa risiko cedera.
Keunggulannya jelas: meningkatkan produktivitas manusia sekaligus mengurangi cedera kerja.
Beberapa perusahaan teknologi besar sudah merilis prototipe exoskeleton komersial. Harganya masih mahal, tapi manfaatnya sangat besar bagi sektor tertentu.
Namun, ada kekhawatiran teknologi ini bisa menciptakan ketergantungan baru. Apakah manusia akan terlalu bergantung pada mesin untuk melakukan pekerjaan sehari-hari?
Selain itu, isu etika muncul jika exoskeleton digunakan dalam militer. Perang bisa menjadi lebih berbahaya dengan tentara “superhuman” bertenaga robot.
Meski penuh kontroversi, baju exoskeleton adalah contoh bagaimana teknologi bisa memperluas batas kemampuan manusia.
Masa depan mungkin akan melihat manusia dan mesin benar-benar bersatu, tidak hanya lewat chip, tapi juga lewat pakaian yang memberi kekuatan baru.
