Dunia fashion kini memasuki era baru dengan lahirnya tren fashion genderless, yaitu gaya busana yang tidak lagi terbatas pada label “pria” atau “wanita”.
Generasi muda, terutama Gen Z, semakin menolak aturan kaku dalam berpakaian. Mereka lebih memilih pakaian yang mengekspresikan diri, bukan sekadar mengikuti norma gender tradisional.
Brand fashion global merespons tren ini dengan meluncurkan koleksi gender-neutral: kaus, celana, hingga sepatu yang bisa dipakai siapa saja.
Keunggulannya adalah kebebasan berekspresi. Setiap orang bisa mengenakan pakaian sesuai kepribadian tanpa takut dihakimi.
Selain itu, fashion genderless juga dianggap lebih inklusif, mendukung komunitas LGBTQ+ dan menghapus batasan sosial lama.
Namun, kritik tetap ada. Sebagian orang menilai tren ini hanya strategi pemasaran brand besar untuk menarik perhatian generasi muda.
Meski begitu, fashion genderless semakin populer di runway internasional dan media sosial.
Tren ini adalah simbol pergeseran budaya: identitas tidak lagi ditentukan oleh pakaian, melainkan oleh pilihan personal.
Fashion kini bukan soal gender, tapi soal kebebasan.