0
0
Isu ancaman resesi global telah menjadi perhatian serius, didorong oleh inflasi yang tinggi di negara-negara maju, kenaikan suku bunga agresif, dan ketidakpastian geopolitik. Indonesia, meskipun relatif terisolasi dari sebagian krisis tersebut, tetap perlu menilai seberapa kuat bantalan ekonomi nasional untuk menahan dampak rambatan.
Bantalan utama ekonomi Indonesia terletak pada konsumsi domestik yang kuat (menyumbang lebih dari 50% PDB), harga komoditas ekspor yang masih tinggi (terutama batubara dan nikel), serta stabilitas sektor keuangan. Ini memberikan perlindungan alami dari guncangan eksternal.
Kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati menjadi kunci untuk menjaga stabilitas. Bank Indonesia harus menyeimbangkan upaya pengendalian inflasi dengan menjaga likuiditas. Sementara itu, pemerintah perlu mengalokasikan anggaran untuk perlindungan sosial dan subsidi energi agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
Meskipun demikian, sektor yang rentan tetap ada, seperti industri manufaktur yang bergantung pada bahan baku impor dan ekspor yang sensitif terhadap permintaan global. Fokus harus diarahkan pada diversifikasi pasar ekspor dan penguatan investasi pada sektor-sektor yang berorientasi domestik untuk meminimalisir risiko.
Intisari: Ekonomi Indonesia memiliki bantalan yang relatif kuat terhadap ancaman resesi global, ditopang oleh konsumsi domestik yang dominan dan pendapatan dari komoditas. Stabilitas ini dijaga melalui kebijakan fiskal dan moneter yang pruden, namun pemerintah tetap perlu mewaspadai sektor-sektor yang rentan dan mendorong diversifikasi ekonomi.
