0
0
Pergeseran industri otomotif ke kendaraan listrik (EV) menciptakan ketidakpastian besar bagi para mekanik senior di Asia, yang selama ini mengandalkan keahlian pada mesin pembakaran internal (ICE). Seorang mekanik senior seringkali melihat EV sebagai teknologi yang lebih sederhana secara mekanis tetapi lebih kompleks secara elektronik, menuntut pelatihan ulang yang mendalam.
Para mekanik mengakui bahwa EV mengurangi kebutuhan akan layanan perawatan rutin yang menguntungkan seperti penggantian oli, filter, dan perbaikan mesin transmisi yang rumit. Pekerjaan mereka kini akan bergeser ke diagnostik perangkat lunak, perbaikan baterai, dan sistem kelistrikan bertegangan tinggi.
Banyak bengkel independen di Asia menghadapi dilema investasi: apakah mereka harus mengeluarkan modal besar untuk membeli peralatan diagnostik EV baru dan melatih ulang staf, atau tetap melayani pasar mobil ICE yang menua. Inisiatif pelatihan teknis EV oleh pemerintah dan produsen menjadi sangat penting.
Meskipun tantangannya besar, para mekanik senior optimis bahwa permintaan untuk layanan perbaikan mobil akan selalu ada. Kunci keberhasilan mereka di masa depan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baterai yang berkembang pesat dan menjadi spesialis dalam diagnostik perangkat lunak EV.
Mekanik senior Asia menghadapi pergeseran industri ke EV yang menuntut pelatihan ulang intensif untuk diagnostik perangkat lunak dan sistem kelistrikan, karena EV mengurangi layanan perawatan ICE rutin.
