Read Time:44 Second
Harga rumah makin mahal, sementara generasi muda mendambakan hunian praktis. Maka lahirlah tren co-living, yaitu tinggal bersama di ruang modern dengan fasilitas bersama yang lengkap.
Mengapa Co-Living Populer?
- Biaya Terjangkau – Lebih murah daripada sewa apartemen pribadi.
- Komunitas Sosial – Tinggal bersama teman baru dari berbagai latar belakang.
- Fasilitas Modern – Dapur, ruang kerja, hingga gym bisa dipakai bersama.
- Fleksibilitas – Cocok untuk digital nomad dan pekerja remote.
Dampak Positif
- Mengurangi Isolasi Sosial – Anak muda bisa punya koneksi baru.
- Efisiensi Ruang Kota – Mengurangi kebutuhan lahan perorangan.
- Ekonomi Kreatif – Banyak startup properti lahir dari konsep ini.
Tantangan
- Privasi Terbatas – Tinggal bersama artinya ruang pribadi lebih sedikit.
- Konflik Sosial – Perbedaan gaya hidup bisa menimbulkan gesekan.
- Tidak Cocok untuk Jangka Panjang – Lebih ideal untuk transisi hidup.
Penutup:
Co-living adalah solusi hunian praktis di era modern. Meski penuh tantangan, tren ini akan terus tumbuh seiring perubahan gaya hidup anak muda.